HomeFiqihJenazahHukum Adzan dan Iqomah Saat Memakamkan Jenazah

Hukum Adzan dan Iqomah Saat Memakamkan Jenazah

Published on

Hukum Adzan dan Iqomah Saat Memakamkan Jenazah

Pertanyaan: “Aku melihat sebagian orang, ketika meletakkan mayat di dalam liang lahat, mereka mengumandangkan adzan dan iqamah untuk si mayit. Apakah hal itu benar?”

Jawab:

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga, dan para sahabatnya. Amma ba’du:

Terkait adzan dalam prosesi penguburan jenazah, salah seorang ulama mazhab Syafi’i yang bernama Ibnu Hajar Al Haitaimi rahimahullah pernah ditanya pertanyaan yang senada, maka beliau menjawab –sebagaimana dalam al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra– dengan perkataan:

هو بدعة، ومن زعم أنه سنة عند نزول القبر قياساً على ندبها في المولود إلحاقاً لخاتمة الأمر بابتدائه فلم يصب، وأي جامع بين الأمرين، ومجرد أن ذاك في الابتداء وهذا في الانتهاء لا يقتضي لحوقه به

Itu adalah bid’ah, dan barang siapa yang mengira bahwa hal tersebut merupakan sunnah ketika menurunkan jenazah ke kubur dengan meng-qiyaskan dengan anjuran mengadzani dan mengiqamahi untuk bayi yang baru lahir, dengan alasan sebagai bentuk penyamaan antara akhir kehidupan dengan awal kehidupan, maka dia tidak tepat. Sebab, Dimana sisi kesamaannya antara keduanya sehingga bisa dikaitkan? Dan sekedar hanya karena yang satu berada di awal dan yang lainnya di akhir,maka hal ini saja tidak cukup untuk menyamakannya hukumuanya.” (Al-Fatawa Al-Fiqhiyyah Al-Kubro 3/24).

As Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah juga meyatakan hal sama ketika beliau ditanya dengan pertanyaan yang senada, maka beliau menhawab:

هذا بدعة، الأذان في القبر، والإقامة في القبر بدعة لا تجوز، كل هذا لا يجوز؛ لا بعد الدفن ولا قبل الدفن، كله لا يجوز.

“Ini adalah perkara bid’ah. Adzan di dalam kubur dan iqamah di dalam kubur adalah bid’ah yang tidak boleh dilakukan. Semua itu tidak boleh dilakukan, baik setelah pemakaman maupun sebelum pemakaman — semuanya tidak boleh.” (Fatawa nurun Al-Darb 14/82).

Dalam kesempatan yang lain As Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah beliau mengatakan:

“Tidak diragukan lagi bahwa hal itu adalah suatu bid‘ah yang tidak memiliki dasar dari Allah.
Karena perbuatan itu tidak pernah dinukil dari Rasulullah ﷺ maupun dari para sahabat beliau radhiyallahu’anhum.

Dan ketahuilah Seluruh kebaikan terletak pada mengikuti mereka dan menempuh jalan hidup mereka, sebagaimana firman Allah Ta‘ala:

{وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ}

“Dan orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya…”
(QS. At-Taubah: 100)

Dan Nabi ﷺ bersabda:

«من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد »

“Barang siapa yang mengada-adakan dalam urusan (agama) kami ini sesuatu yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak.” (HR. Bukhari Kitab al-Shulh (2697) dan Muslim Kitab al-Aqdiyah (1718))

Dalam lafaz lain beliau bersabda:

«من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد »

“Barang siapa melakukan suatu amalan yang tidak sesuai dengan ajaran kami, maka ia tertolak.” (HR. Muslim Kitab al-Aqdiyah (1718))

Beliau juga bersabda:

«وشر الأمور محدثاتها وكل بدعة ضلالة »

“Seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan dalam agama, dan setiap bid‘ah adalah kesesatan.” (HR. Muslim Kitab al-Jumu‘ah (867) dari hadits Jabir radhiyaallahu’anhu ). (lihat: Majmū‘ Fatāwā wa Maqālāt Mutanawwi‘ah (1/439)).

Dengan demikian maka tidak selayaknya seseorang tidak mengerjakan hal tersebut dikarnakan amalan tersebut tidak ada tuntunannya dari Rasulullah shallallahualaihiwasallam, juga tidak pernah dilakukan oleh para sahabat beliau, para tabi’in dan tabi’uttabi’in, Meskipun kita tahu bahwa adzan dan iqomah itu baik. Namun perlu diingat bahwa adzan dan iqomah memilik tuntunanya tersendiri dalam syari’at agama ini sehingga kita harus megikuti apa yang menjadi ketetapan serta ketentuan syariat dalam hal adzan dan iqomah dan tidak sepantasnya seseorang keluar dari tuntunan syariat tersebut tanpa ada dalil serta hujjah yang benar.

Sehingga dalam situasi seperti ini, cukuplah mengikuti apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah  ﷺ dalam prosesi pemakaman, yaitu berdoa dan memohonkan ampunan bagi jenazah, serta memohon agar Allah meneguhkannya (dalam menghadapi pertanyaan kubur).

Sebagaimana diriwayatkan dari Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu beliau menceritakan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا فَرَغَ مِنْ دَفْنِ الْمَيِّتِ وَقَفَ عَلَيْهِ فَقَالَ اسْتَغْفِرُوا لِأَخِيكُمْ وَسَلُوا لَهُ بِالتَّثْبِيتِ فَإِنَّهُ الْآنَ يُسْأَلُ

Kebiasaan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam ketika usai menguburkan jenazah, beliau berdiri di dekat kuburnya kemudian bersabda, “Mohonkanlah ampunan untuk saudara kalian dan doakan supaya dia diberikan keteguhan. Karena sekarang ini dia sedang ditanya. (H.R. Abu Dawud – Kitab al-Jana’iz (Kitab Jenazah No. 2804) dan Dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud, hadis no. 3221.

Semoga Allah memberikan kita hidayah dan taufiq-Nya sehingga dapat istiqomah dalam menaati perintah-Nya serta meneladani Rasul-Nya. Wallahu A’lam.

Dijawab oleh: ustadz Muhammad Faqihudin Ismail, Lc. MA

Ustadz M. Faqihudin Ismail, B.A, M.A.
Ustadz M. Faqihudin Ismail, B.A, M.A.
Ustadz M. Faqihudin Ismail, B.A, M.A. S1 hadis UIM, S2 Aqidah UIM. Saat ini menempuh program S3 Aqidah di UIM.

Latest articles

Kafarah Sumpah: Antara Janji dan Sumpah!

Kaffarah Sumpah: Apakah Sama ‘Janji’ dengan ‘Sumpah’? Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering kali mengucap sumpah,...

Keutamaan Membaca Surah al-Fatihah

Keutamaan Membaca Surah al Fatihah: Kunci Rahmat dan Inti Ibadah Bismillah, walhamdulillah, washshalatu wassalamu ‘ala...

Aurat dalam Shalat: Batasan Laki-Laki dan Perempuan Menurut Ulama

Perbedaan Aurat Laki-Laki dan Perempuan dalam Shalat Shalat adalah ibadah langsung antara hamba dengan Rabb-nya....

Tafsir Surat An-Naba’ 23

Tafsir An-Naba' Ayat 23: Apakah Azab Neraka Akan Berakhir Bismillah, walhamdulillah washshalatu wassalamu ‘ala rasulillah, amma ba'du. Salah satu ayat yang paling menggugah...

More like this

Kafarah Sumpah: Antara Janji dan Sumpah!

Kaffarah Sumpah: Apakah Sama ‘Janji’ dengan ‘Sumpah’? Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering kali mengucap sumpah,...

Keutamaan Membaca Surah al-Fatihah

Keutamaan Membaca Surah al Fatihah: Kunci Rahmat dan Inti Ibadah Bismillah, walhamdulillah, washshalatu wassalamu ‘ala...

Aurat dalam Shalat: Batasan Laki-Laki dan Perempuan Menurut Ulama

Perbedaan Aurat Laki-Laki dan Perempuan dalam Shalat Shalat adalah ibadah langsung antara hamba dengan Rabb-nya....